Senin, 18 Maret 2013

Untukmu Wahai SUPRA FIT-ku

Aaahhh...tak terasa sudah hampir satu dasawarsa kau menemaniku. Sejak aku masih memakai baju putih abu-abu hingga kini hampir menjadi seorang ibu. Ingat sekali waktu itu ibuk dan bapak membelimu untuk menghadiahiku. Sebuah hadiah atas prestasi kecilku juga untuk sarana transportasiku.

Setiap pagi kau selalu siap menemaniku berangkat menuntut ilmu. Kurang lebih jarak 3 km dari rumahku. Sesampainya di sekolah, kuparkirkan kau bersama dengan milik teman-temanku. Dengan setia kau menunggu hingga usai pelajaranku. Segera kuambil kau dari ruang parkir dan kembali kau siap mengantarku pulang ke rumah. Begitulah pekerjaanmu setiap hari.

Sesekali di waktu senggang, kau juga tak segan menemani aku dan ibuk untuk sekedar berkeliling kota atau berbelanja. Maklumlah ibuk memang sudah tidak berani mengendaraimu sendirian di jalan raya akibat sebuah trauma yang belum hilang hingga saat ini. Jadi akulah yang bertugas mengendaraimu untuk memboncengkan beliau. ^_^

Waktu semakin berlalu, tak terasa selesai sudah pendidikanku di bangku menengah atas dan aku melanjutkan pendidikan tingkat universitas. Kau masih saja setia mendampingiku meskipun jarak yang kita tempuh semakin jauh dibandingkan saat menengah atas dulu. Kurang lebih 20 km. Itulah jarak dari rumah ke kampusku. Kalau ditambah dengan jarak pulang, berarti setiap harinya kita berdua menempuh jarak 40 km. 

Dalam perjalanan, tak jarang kita bertemu dengan cuaca ekstrim yang mengharuskanmu mengeluarkan tenaga ekstra untuk melewati tiupan badai dan genangan banjir yang sering terjadi di wilayah dekat kampusku. Sungguh aku benar-benar menyimpan rasa bangga padamu. Badan kecilmu sungguh terlalu tangguh untuk melewati ini semua.

Pernah suatu ketika aku merasa iri pada teman-temanku yang memiliki tunggangan yang lebih bagus dan tentu saja lebih mahal darimu. Aku merasa kau sudah ketinggalan zaman dan tidak keren lagi.  Tapi bagaimanapun juga aku tidak dapat menggantikanmu dengan yang lain. Selain aku sudah nyaman denganmu, bapak dan ibuk juga tidak mungkin dengan seketika membelikan penggantimu karena memang ekonomi kami yang serba pas-pasan waktu itu.

Kini aku sudah mendapatkan pendamping yang sesungguhnya yaitu Kak Juan yang kini menjadi suamiku. Meski demikian kau masih saja turut serta mendampingiku kemanapun melaju. Kadang aku sangat iba terhadapmu. Tak jarang ban belakangmu kempes karena tak kuat menopang berat tubuh kami yang bisa dikatakan super besar. ^_^

Entah hadiah apa yang bisa kuberikan kepadamu. Yang pasti usiamu kini sudah semakin tua. Kulitmu sudah semakin kusam dan badanmu sudah semakin bobrok. Mungkin jika bisa bicara, kau akan mengatakan, "Cukup Mita, aku sudah lelah." Maafkan aku. Maafkan aku wahai SUPRA FIT-ku. Bagaimanapun jasamu sangat besar untukku. Aku akan tetap merawat dan menyayangimu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar