Selasa, 05 Maret 2013

Hujan dan Segenap Cinta

Hari ini adalah hari selasa. Hari dimana kami melakukan kesibukan masing-masing seperti hari-hari biasanya. Aku bekerja di lantai atas dengan segenap peralatan tempurku (sapu, kompor, panci, piring, sendok dan magic com ^_^) dan Kak Juan bekerja di lantai bawah dengan segenap monitor, keyboard dan CPU-nya.

Seperti biasa,kami memulai pagi dengan Sholat Subuh. Saat kubuka jendela, ternyata jalanan basah dengan hujan. Kupikir sisa hujan semalam, namun setelah kuamati dengan seksama (maklum hari masih gelap ^_^) ternyata masih terdapat alunan merdu sang rintik hujan. Aaahhh...menikmati derai merdu rintik hujan di pagi hari memang sangat menyejukkan dan menenangkan hati. ^_^

Selepas Sholat Subuh, Kak Juan segera memasak air di panci dan aku segera bersiap menanak nasi. Di dapur kecil inilah aktivitas pagi kami dimulai setiap harinya. Dan Kak Juan selalu dengan senang hati membantu aktivitas dapurku. Hug for u dear... *.*

Hari ini aku tidak memasak lauk dan sayur karena ayam goreng dan sayur lodeh kiriman dari mama Kak Juan kemarin masih ada di kulkas. Jadilah pagi ini aku hanya memasak air dan nasi. Jendela sengaja ku buka lebar-lebar agar aku dapat mendengar merdunya rintik hujan dan merasakan sejuknya pagi hujan. Sambil kudengarkan lantunan indah murottal dari Muhammad Thaha Junayd (Qori' favorit MJ) dan rintik merdu sang hujan, aku segera menjalankan aktivitas menyapuku. ^_^

Setelah merasa cukup dalam membantuku di dapur, Kak Juan segera melangkah turun ke lantai satu untuk menyapu dan membersihkan ruang kerjanya. Satu hal yang membuatku sangat bangga padanya adalah dia selalu menyapu dan membersihkan sendiri ruang kerjanya tanpa meminta bantuanku. Itulah salah satu pelajaran saling menghargai yang selalu dicontohkannya.

Setelah selesai tugasku menyapu dan beres-beres di lantai dua, segera kusiapkan sarapan pagi untuknya. Kusiapkan sepiring nasi, sayur dan ayam goreng. Sembari menyaksikan deras hujan, kami melahap sarapan kami dalam sepiring nasi beserta lauk dan sayurnya. Itulah kebiasaan kami, makan dalam satu piring. ^_^

Hingga petang ini, saat tanganku mulai asyik meliuk di atas tombol keyboard ini hujan masih saja berdendang. Kadang merintik dan tak jarang pula menderas. Hujan benar-benar telah menemani seluruh aktivitasku hari ini. Sejak ayam berkokok lantang hingga saat ayam kembali ke peraduan.

Aaahhh...hujan dan cinta Kak Juan benar-benar sebuah kombinasi yang indah untuk menambah energiku hari ini. Semoga aku dapat belajar menjadi Hamba Allah yang taat kepada agamaku dan tentu saja kepada tulang rusukku. Terimakasih Allah, atas segarnya hujan sehari ini dan atas segenap cinta yang Kau titipkan pada Kak Juan suamiku. Semoga aku tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur. ^_^







Tidak ada komentar:

Posting Komentar