Selasa, 07 Mei 2013

Kitalah Fotografer Itu!

Beberapa hari ini saya meluangkan banyak waktu untuk menemani suami belajar tekhnik-tekhnik memotret.  Karena cita-citanya ingin mahir dalam memotret di luar ruangan, maka Kak Juan lebih sering mengajakku keluar rumah untuk melancarkan aksinya tersebut. Biasanya dia memilih tempat-tempat ramai, semisal jalan raya, tugu, alun-alun, benteng, dsb. Banyak hal yang dapat saya pelajari dari aktifitas menemani suami ini. Berikut beberapa baris hikmah yang berhasil saya rangkum. Semoga bermanfaat.

Sebelum kita membidikkan kamera pada sebuah objek, tentu kamera tersebut harus kita setting sesuai dengan kondisi ruangan, cahaya, keramaian objek, dsb. Dalam kehidupan ini, menyetting kamera itu ibarat ketika kita akan melakukan suatu hal atau pekerjaan tentu sebelumnya kita harus memiliki sebuah niat. Dari niat yang sudah tersetting tersebut pasti kita akan merasa lebih mudah dan ringan dalam megerjakan suatu pekerjaan.

Yang namanya orang memotret itu harus fokus ketika membidik sebuah objek. Melenceng atau lalai sedikit saja, pasti tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan dari objek yang dibidik tersebut. Begitu juga ketika kita mengerjakan sebuah pekerjaan. Setelah kita menyetting niat, kita juga harus fokus dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Urungkan sejenak untuk membidik pekerjaan lain yang mungkin lebih menarik agar konsentrasi kita tidak terpecah belah. Tak apalah sedikit keluar dari zona nyaman demi sebuah hasil yang optimal.

Kemudian, meskipun kita sudah merasa fokus dalam membidik sebuah objek, terkadang ada hasil jepretan yang kurang optimal. Misal gambar yang tampak kabur, pencahayaan yang kurang pas, dsb. Itu wajar menurut saya dan itulah resiko yang harus dialami seorang fotografer. Bila sudah seperti itu, seorang fotografer profesional ataupun orang yang sedang belajar fotografi biasanya akan mengedit gambar tersebut atau bahkan membuangnya sekalipun. Keluhan kekecewaan itu pasti akan muncul tapi apakah keluhan yang berlarut-larut akan memberikan solusi yang terbaik? Apakah dengan mengeluh, lantas hasil foto yang tadinya buruk bisa menjadi bagus? Tentu saja tidak. Nah dari sini kita bisa mengambil hikmah tentang perlunya kita mengatur diri untuk bisa menerima resiko-resiko yang akan terjadi dalam proses bekerja kita agar tidak muncul kekecewaan yang terlalu mendalam.

Well guys...dari hikmah yang saya petik ini, Insya Allah mulai sekarang saya tidak akan memprotes kinerja dan hasil karya Kak Juan suami tercinta saya karena memang dia sedang berada dalam sebuah proses pembelajaran. Dan tentu saja saya akan sangat mendukung hobi baru suami saya tersebut karena bagaimanapun, dalam hidup ini kita akan merasa kosong jika tidak memiliki keterampilan apapun. Harap maklum ya saudara-saudara jika melihat hasil jepretan kurang memuaskan yang terpajang di akun-akun jejaring sosial kami. Maklum kami masih belajar. \^.^/

Quotes by MJ:
Dalam menjalani kehidupan ini banyak sekali proses pembelajaran yang kita kerjakan. Dan proses pembelajaran itu ibarat akan memotret sebuah objek. Harus disetting sedemikian rupa dan fokus. Kitalah sang fotografer itu. Fotografer yang selalu ingin  mendapatkan hasil maksimal namun tidak akan mengeluh ketika tiba-tiba mendapatkan hasil minimal.






Selasa, 30 April 2013

THE SUPER HONEYMOON #2 (MACASSAR)

Yeayyy...\*o*/ Setelah sekian lama berharap bisa menginjakkan kaki di Bumi Celebes, akhirnya tanggal 18-25 April 2013 kemarin MJ berkesempatan menginjakkan kaki di Negeri Phinisi itu. Sungguh ini merupakan rangkaian bualan madu MJ yang luar biasa. Mulai dari tiket pesawat PP cuma-cuma, jamuan-jamuan makan yang mewah, penginapan yang nyaman hingga perjalanan wisata di tempat-tempat yang eksotis dan luar biasa. Jazakumullah...semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan sesuatu yang lebih baik, kawan-kawan. Aamiin.













18 April 2013
Arrived!!!
Well guys...hari pertama menginjakkan kaki di Makasar, kami mendapat sambutan dan jemputan langsung oleh putri pemilik Kedai Jalangkote 189 yaitu Nunu dan suami. Sop sodara dan ikan bakar yang rumah makannya tepat di bawah fly over, mengawali rangkaian wisata kuliner Bumi Celebes. Malam harinya kami berkesempatan mencicipi sharaba (minuman rempah khas makasar) ditemani ubi goreng (sebenarnya singkong tapi orang makasar biasa menyebut singkong dengan ubi) dan pisang goreng hangat di PTB (Pantai Tak Berombak) daerah Maros. Uniknya kita memakan gorengan tersebut dengan cocolan saus cabai berwarna merah dan pisang yang dipakai untuk pisang goreng di sana adalah pisang yang masih hijau.

19 April 2013
Jum'at Mubarok
Hari ini kami diajak oleh Nunu untuk berkunjung di dapur Kedai Jalangkote 189 dan melihat langsung proses produksi aneka ragam makanan yang dijual di kedai tersebut. Mulai dari jajanan pasar, aneka roti dan kue serta aneka paket nasi box. Subhanallah di antara ratusan karyawan tersebut, Bu Haji (panggilan untuk Ibunda Nunu/pemilik Kedai Jalangkote 189) juga rela turut serta bermandikan keringat mengolah adonan untuk aneka ragam makanan yang dijual di kedainya. Benar-benar sosok seorang pimpinan yang patut dicontoh. Sore harinya kami diajak menikmati bakso di komplek Perumnas yang juga masih masuk kawasan Maros dilanjutkan family gathering bersama para sahabat di Kedai Coklat 189 tak jauh dari Kedai Jalangkote 189.








20 April 2013
Vacation!!!
Tujuan kami kali ini adalah Pantai Galesong. Sebenarnya tempat ini adalah sebuah resort dan kolam renang yang berhadapan langsung dengan pantai. Tempat ini semakin menarik dengan adanya playground luas yang dikhususkan untuk tempat bermain anak dan tempat bersantai keluarga. Hmmm...masih jarang ditemui di Jogja. Siangnya kami dijamu makan di Restoran Kota Daeng, dilanjutkan makan malam dengan menu sop konro di kawasan Panakukkang dan hari ini ditutup dengan futsal di daerah Macoppa.






















21 April 2013
Lagi-lagi piknik!!!
Our destination kali ini adalah kawasan air terjun dan museum kupu-kupu Bantimurung. Kami berkesempatan menikmati guyuran air terjun nan memukau dan kawasan hutan yang masih segar dengan aneka ragam kupu-kupunya. Semakin nikmat dengan santapan jagung rebus hangat dan es kopi. Hmmm... ^_^ Malamnya kami menghadiri pernikahan sahabat di gedung IMMIM Kota Makasar dan ditutup dengan jamuan makan malam di Restoran Mie Titi Cabang Jalan Irian. Barakallah... ^_^ 





















22 April 2013
Alhamdulillah hari ini kami berkesempatan berkunjung di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Cabang Makasar. Sambutan hangat dari pemilik dan sebagian santri menambah rangakaian kebahagiaan kami. Siang harinya kami harus kembali ke Kedai Coklat 189 untuk menikmati jamuan makan siang dengan menu ikan bakar dan es kelapa muda. Seusai makan siang, kami langsung diajak untuk berwisata pantai kembali yaitu di Pantai Akkarena yang menurutku sangat eksotis untuk dijadikan latar belakang foto. Ditemani angin sore yang sejuk, kami menikmati sajian jagung coklat dan pisang coklat di pinggir Pantai Akkarena.

































23 April 2013
Kalau kemarin kami berkesempatan mengunjungi Pondok Pesantren Darul Istiqomah Cabang Makasar, kali ini kami mengunjungi Pondok Pesantren Darul Istiqomah Cabang Maros. Perjalanan dilanjutkan dengan berbelanja oleh-oleh di kawasan Somba Opu Kota Makasar dan sore harinya kami harus melakukan perjalanan ke daerah Malino dan Sinjai yang berjarak tempuh kurang lebih 120 km dan memakan waktu kurang lebih 5 jam dari Kota Makasar. Jalan yang terjal dan berliku membuatku harus muntah selama enam kali. Namun lelah dan lemas itu terbayar sudah dengan sejuknya kawasan Malino dan Indahnya Kota Sinjai.
Malam ini ditutup dengan makan malam bersama di kawasan pelelangan ikan Sinjai. Malam ini kami menginap di rumah pimpinan Pesantren Darul Istiqomah cabang Kota Sinjai.











24 April 2013
Durian's Time!!!
Wuuuaaahhh...nggak nyangka kalo hari ini bakalan ketiban duren. Hihihi *o* Di kawasan Pesantren Darul Istiqomah Cabang Sinjai ini memang memiliki berhektar-hektar kebun durian, manggis dan rambutan. Dan tahukah kalian saudara-saudara...bahwa seluruh hasil kebun yang ada di kawasan pesantren tidak boleh diperjualbelikan. Hanya boleh dibagi untuk santri dan masyarakat. Itulah pesan dari bapak pendiri pesantren tersebut. Subhanallah mulia sekali perbuatannya. Semoga Allah juga memuliakannya. Seharian kenyang duren, manggis dan rambutan kami masih dijamu makan siang gulai dan sambel pete. Nyam nyam nyam... :p Rasanya tak cukup sehari singgah di sini tapi mau tak mau hari ini juga kami harus kembali ke Makasar. Jalur yang ditempuh kali ini berbeda dengan jalur keberangkatan yaitu melalui Bantaeng dan Bulukumba dimana kita dapat menikmati keindahan laut sepanjang perjalanan. Sesekali kami rehat sejenak untuk sekedar berkaraoke sambil menikmati sajian tepi laut. Indah... ^_^
















25 April 2013
Goodbye Macassar...
Hmmm...saatnya kembali ke Jogja... T_T
Sedih sekali harus meninggalkan Bumi Celebes yang indah nan eksotis ini. Semoga suatu saat bisa menginjakkan kaki di tanah ini dalam waktu yang lebih lama lagi. Terimakasih untuk sahabat-sahabat di Makasar, Jakarta, Bogor, Manado, Papua dan sekitarnya yang sudah menyempatkan hadir di Makasar . Senang bertemu dengan kalian. Semoga kebersamaan kita berlanjut di surga Allah kelak. Aamiin. Jazakumullah. ^_^